Luka terbangun di kala senja
menari-nari ketika tawa telah tiada
Siksa tertawa gembira
mengusir damai entah kemana
Benci merasuk di dada
ketika bahagia tak disana
Duka merengkuh manusia
menyembunyikan sukaria yang terlupa
Penat tak henti-hentinya bercinta
dengan jiwa yang kehilangan asa
dan Kematian menunggu di ujung sana
menjanjikan kita kebebasan yang baka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar