aku jatuh cinta.....jatuh cinta pada urat biru kelabu di pergelangan tanganku
Ia terpartri begitu indah membentuk alphabet sebelum alphabet terakhir
pada pergelangan tanganku yang kurus kering
Ia begitu ajaib,denyutanya selalu membangkitkan libidoku,
ketika aku merindukanya aku selalu memandanginya,
mengelusnya dengan ruas jariku yang kasar,
lalu Ia menggeliat,dengan manja dan menggodaku,
seakan menyampaikan ungkapan cintanya
"sayatlah aku,robeklah aku,perkosalah aku"
aku selalu berharap dapat menjawab ungkapanya itu
tetapi tubuhku terikat,terikat erat pada dunia yang semakin busuk
mungkin suatu saat nanti,ketika ikatan itu mengendur..
aku dapat memenuhi permintaanya...
Sabtu, 08 Januari 2011
Gadis
Gadis itu biseksual,Ia datang menghampiri setiap pria maupun wanita,
Ia begitu menarik,sehingga setiap manusia mengenalnya,
kunjunganya selalu menghasilkan kesan yang tak terlupakan,
Indah,Gelap,Suci,Aneh dan Absurb
Ia lebih indah dari rembulan,Ia lebih buruk dari malam
Ia lebih halus dari angin,Ia lebih kasar dari petir
Airmata adalah karibnya,Tawa adalah musuhnya
Gadis itu selalu datang dan pergi sesuka hati,
membuat setiap pria menyayanginya
membuat setiap wanita memujanya
Gadis itu bernama Lara...
Ia begitu menarik,sehingga setiap manusia mengenalnya,
kunjunganya selalu menghasilkan kesan yang tak terlupakan,
Indah,Gelap,Suci,Aneh dan Absurb
Ia lebih indah dari rembulan,Ia lebih buruk dari malam
Ia lebih halus dari angin,Ia lebih kasar dari petir
Airmata adalah karibnya,Tawa adalah musuhnya
Gadis itu selalu datang dan pergi sesuka hati,
membuat setiap pria menyayanginya
membuat setiap wanita memujanya
Gadis itu bernama Lara...
Selasa, 04 Januari 2011
Elegi
Luka terbangun di kala senja
menari-nari ketika tawa telah tiada
Siksa tertawa gembira
mengusir damai entah kemana
Benci merasuk di dada
ketika bahagia tak disana
Duka merengkuh manusia
menyembunyikan sukaria yang terlupa
Penat tak henti-hentinya bercinta
dengan jiwa yang kehilangan asa
dan Kematian menunggu di ujung sana
menjanjikan kita kebebasan yang baka
menari-nari ketika tawa telah tiada
Siksa tertawa gembira
mengusir damai entah kemana
Benci merasuk di dada
ketika bahagia tak disana
Duka merengkuh manusia
menyembunyikan sukaria yang terlupa
Penat tak henti-hentinya bercinta
dengan jiwa yang kehilangan asa
dan Kematian menunggu di ujung sana
menjanjikan kita kebebasan yang baka
Langganan:
Postingan (Atom)